Laporan
Hasil
Audit Mutu
Internal Kinerja Teller
Bank UBJ
Bekasi
Oleh
:
Feebe
G Donggala
Suci
Rahmawati
Devy
Laura
UNIVERSITAS
BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
2013
A. Profil Bank
UBJ
Bank UBJ merupakan salah satu bank nasional di Indonesia. Direktur
utamanya saat ini adalah Arya Aditya Ramadhia SE, MM. Awal berdiri bank ini
pada tanggal 25 November 2000. Saat ini Bank. UBJ berkembang menjadi salah satu
bank swasta yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprefensif
terutama disisi channel-nya termasuk internet banking dan mobile banking UBJ Bank memiliki
aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia. Dengan
fokus konsumen dan komersil. Melayani sekitar 2 juta nasabah di 57 kota di
Indonesia, UBJ Bank memiliki 289 cabang (termasuk 12 cabang syariah) dan 776
ATM dengan akses tambahan di lebih dari 40 ribu ATM (Visa Plus, Visa Elektron,
MC, alto, ATM bersama dan ATM Prima).
Salah satu cabang Bank UBJ yang akan disajikan hasil audit atas
beberapa unit kepegawaian yaitu yang berada di JL. Perjuangan Raya No. 12,
Bekasi Utara. Berdiri sejak 20 November 2011. Hasil audit yang akan disajikan
di bawah ini yaitu audit pada bagian teller Bank UBJ Bekasi pada bulan Februari
2013 yang akan dibandingkan dengan indeks kinerja bagian teller pada bulan
sebelumnya.
B.
Laporan Hasil Audit Mutu
Internal Kinerja Teller pada Bank UBJ Bekasi.
Audit Mutu Internal (AMI) merupakan
kegiatan evaluasi kinerja unit-unit yang dilaksanakan secara periodik setiap
tahun. Bertujuan untuk mengetahui hasil kerja teller pada bulan Februari
sehingga manajemen mengetahui penurunan atau kenaikan hasil kinerja teller.
Apabila kinerja teller menurun, manajemen mampu mengetahui penyebabnya dan
segera memperbaikinya sehingga nasabah selalu merasakan kenyamanan dalam
bertransaksi di Bank UBJ Cabang Bekasi ini.
Indikator kinerja yang dievaluasi
antar kelompok unit tidak semua sama dalam hal jumlah maupun jenis
kegiatan/prosesnya, tergantung lingkup tugas dan wewenangnya. Untuk bagian
teller, indikator kinerja yang dievaluasi antara lain :
1) Menghitung
rata-rata waktu teller dalam 1 transaksi setoran tunai ≤ Rp 10.000.000 .
2) Menghitung
rata-rata waktu teller dalam 1 transaksi setoran tunai > Rp 10.000.000.
3) Menghitung
rata-rata waktu teller dalam 1 transaksi penarikan tunai ≤ Rp 10.000.000.
4) Menghitung
rata-rata waktu teller dalam 1 transaksi penarikan tunai > Rp 10.000.000
5) Menghitung
rata-rata waktu teller dalam 1 transaksi cek.
1.
Indeks Kinerja Teller
Tabel 1.
Penilaian Indikator Kinerja
Indikator
|
Rata-rata Waktu
|
Indeks
|
Setoran
tunai ≤ Rp 10.000.000
|
15 Menit
|
10
|
Setoran
tunai > Rp 10.000.000
|
25 Menit
|
10
|
Penarikan
tunai ≤ Rp 10.000.000
|
25 Menit
|
10
|
Penarikan
tunai > Rp 10.000.000
|
30 Menit
|
10
|
Cek
|
15 Menit
|
10
|
2.
Deskripsi Indikator Kinerja
dengan indeks =10 dan < 10
Indicator kinerja = 10 adalah
kinerja yang sudah mencapai indeks yang diharapkan manajemen Bank UBJ,
sementara yang < 10 adalah item-item yang nilainya didominasi oleh skor 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 atau kosong (belum ada nilai atau belum dinilai) atau
yang hasil capainnnya belum sesuai standar.
Table 2. Hasil Kinerja Teller di bulan Januari
Indikator
|
Rata-rata Waktu
|
Indeks
|
Setoran
tunai ≤ Rp 10.000.000
|
18 Menit
|
8.3
|
Setoran
tunai > Rp 10.000.000
|
27 Menit
|
9.2
|
Penarikan
tunai ≤ Rp 10.000.000
|
26 Menit
|
9.6
|
Penarikan
tunai > Rp 10.000.000
|
35 Menit
|
8.6
|
Cek
|
15 Menit
|
10
|
Uraian untuk deskripsi indikator
kinerja baik yang sudah mencapai maupun yang masih belum mencapai angka indeks
yang diharapkan, akan disajikan sebagai berikut.
1) Setoran
tunai ≤ Rp
10.000.000
Pada bulan
Januari, transaksi setoran tunai kurang dari 10 juta belum mencapai indeks
angka yang diharapkan. Namun kinerja cukup baik, tidak terlalu merugikan bank
UBJ. Kendati teller harus tetap melakukan perbaikan untuk mampu mencapai angka
indeks yang diharapkan manajemen Bank UBJ.
2) Setoran
tunai > Rp
10.000.000
Indeks
nilai yang dihasilkan yang menjadi hasil audit bulan Januari oleh auditor
internal Bank UBJ pada bagian teller menunjukkan hasil yang memuaskan, walau
belum mencapai nilai yang diharapkan manajemen.
3) Penarikan
tunai ≤ Rp
10.000.000
Pada transaksi
ini, kinerja hampir mencapai angka indeks yang diharapkan. Angka yang
menunjukkan nilai 9.6 bukanlah nilai yang dianggap mudah untuk mencapainya.
Maka dari itu auditor menilai teller sudah mau bersungguh-sungguh dalam cakupan
transaksi bagian ini.
4) Penarikan
tunai > Rp
10.000.000
Waktu rata-rata
teller yang masih jauh dari yang diharapkan atas transaksi ini. Alangkah
baiknya mendorong manajemen untuk
memperhatikan lagi penyebab-penyebab teller masih terlalu lama untuk menangani
transaksi penarikan tunai diatas 10.000.000 ini.
5) Cek
Dalam
transaksi ini, terlihat bahwa teller sudah mampu mencapai indeks nilai yang
diharapkan manajemen dengan mampu menangani transaksi dengan kurun waktu yang
ditentukan oleh manajemen Bank UBJ.
3.
Hasil Evaluasi
Setelah dilakukan audit terhadap
pegawai Bank UBJ Cabang Bekasi pada bagian teller, didapat hasil audit teller
terhadap waktu rata-rata yang dibutuhkan atas masing-masing 5 jenis kegiatan transaksi
yang didapat auditor atas observasinya dan dihubungkan dengan nilai indeks yang
dihasilkan yang disajikan pada table di bawah ini.
Table 3.
Perbandingan Waktu dan Indeks di bulan Januari dan Februari
Indikator
|
Januari
|
Februari
|
Januari
|
Februari
|
|
Rata-rata waktu
|
Indeks
|
||
Setoran
tunai ≤ Rp 10.000.000
|
18 Menit
|
15 Menit
|
8.3
|
10
|
Setoran
tunai > Rp 10.000.000
|
27 Menit
|
30 Menit
|
9.2
|
8.3
|
Penarikan
tunai ≤ Rp 10.000.000
|
26 Menit
|
28 Menit
|
9.6
|
8.9
|
Penarikan
tunai > Rp 10.000.000
|
35 Menit
|
45 Menit
|
8.6
|
6.7
|
Cek
|
15 Menit
|
15 Menit
|
10
|
10
|
Dari hasil di table di atas
terlihat lebih didominasi dengan hasil kinerja teller yang mengalami penurunan.
Terlihat dari lima sampel kegiatan teller, bahwa ketiganya mengalami penurunan
indeks kinerja, dan hanya dua kegiatan transaksi yang mengalami kenaikan
kinerja.
Hasil audit auditor internal pada
Bank UBJ Cabang Bekasi ini sebaiknya digunakan manajemen untuk memperbaiki
hasil kinerja pegawai-pegawainya. Bertujuan agar kedepannya Bank UBJ Cabang
Bekasi mampu melayani nasabah sesuai dengan yang diharapkan.
4.
Temuan Deskriptif, Analisis
Penyebab dan Rencana Tindak Lanjut
Pada bagian ini akan disajikan
hasil audit berupa deskripsi temuan, analisis penyebab dan rencana tindak
lanjut berupa tindakan perbaikan dan pencegahan. Hasil audit akan disajikan
dalam bentuk table.
Table 4. Temuan Deskriptif, Analisis Penyebab dan Rencana Tindak Lanjut
No.
|
Deskripsi
|
Analisis Penyebab
|
Rencana Tindak Lanjut
|
1.
|
Setoran Tunai ≤ Rp 10.000.000
|
Kinerja teller meningkat disebabkan teller mulai terbiasa
dengan aktivitas tersebut.
|
Mempertahankan kinerja teller.
|
2.
|
Setoran
tunai > Rp 10.000.000
|
Kinerja teller menurun disebabkan di bulan Februari banyak
nasabah yang menyetor uang tunai berjumlah 30.000.000 bahkan lebih.
|
Menambah teller untuk menangani transaksi setoran tunai
30.000.000 ke atas.
|
3.
|
Penarikan
tunai ≤ Rp 10.000.000
|
Disebabkan computer sering off line .
|
Memperbaiki system computer yang ada.
|
4.
|
Penarikan
tunai > Rp 10.000.000
|
Disebabkan karena dana yang tidak mencukupi.
|
Tidak melayani penarikan tunai diluar batas waktu yang telah
ditentukan.
|
5.
|
Cek
|
-
|
-
|
Sumber :
(Laporan Audit Mutu Internal 2010 Universitas Islam
Indonesia Jogyakarta)