BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Adanya
tekanan yang sama kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini, menuntut PT.MENYE-MENYE
TERPADU sebagai perusahaan yang memproduksi air mineral kemasan LOLLYQUA untuk
lebih cerdas dalam menjalankan operasinya. Fungsi produksi dan operasi yang
mentransformasikan input menjadi output bertanggungjawab untuk menghasilkan
produk dalam kuantitas dan kualitas yang telah ditentukan. Kebijakan produksi
dan operasi, kapasitas produksi (sumber daya dan fasilitas), jadwal produksi,
inovasi, dan peningkatan berkelanjutan harus dikonsentrasikan untuk memenuhi
kepuasan pelanggan, agar perusahaan memiliki keunggulan dalam intensitas
persaingan yang sangat ketat ini.
Pabrik PT.MENYE – MENYE TERPADU berlokasi di desa Gunung Salak-Bogor, yang dikenal dengan sumber mata airnya yang alami,
teruji kemurniannya dan kaya akan kandungan mineral alaminya. Kemampuan
PT.MENYE – MENYE TERPADU dalam
menghasilkan produk air minum
dalam kemasan dengan kuantitas dan
kualitas yang sangat berguna
bagi tubuh manusia belumlah cukup untuk
mendukung keunggulan bersaing perusahaan. Produk harus dihasilkan melalui
proses yang efisien dimana optimalisasi penggunaan sumber daya menjadi pedoman
dalam setiap proses transformasi. Dengan
penggunaan biaya produksi yang rendah, maka perusahaan dapat
menawarkan produk tersebut kepada pelanggan dengan harga yang relatif lebih rendah dari pesaing tanpa
mengorbankan proporsi margin yang telah direncanakan.
1.2.
Rumusan Masalah
Dalam
pelaksanaan audit mencakup proses produksi, operasi, dan pemasaran, PT.MENYE-MENYE
TERPADU dihadapkan pada lima hal pokok, yaitu :
1. Apakah strategi, rencana produksi,
dan operasi telah mempertimbangkan
kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang
yang dimiliki perusahaan.
2. Apakah proses transformasi telah
berjalan secara efektif dan efisien.
3. Apakah penempatan fasilitas produksi
dan operasi telah mendukung
berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
4. Apakah pemeliharaan dan perbaikan
fasilitas dan operasi telah berjalan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk
yang sesuai dengan kuantitas, kualitas, dan waktu yang telah ditetapkan.
5. Apakah
setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah
melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah
ditetapkan perusahaan.
1.3. Tujuan
Tujuan utama audit adalah untuk
menentukan apakah proses produksi, operasi, dan strategi yang berjalan saat ini
sudah sesuai dengan kriteria (peraturan, kebijakan, tujuan, rencana, standar)
yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan konsisten
dengan standar kualitas yang telah ditetapkan serta mengidentifikasikan wilayah
(bagian) yang masih memerlukan perbaikan.
BAB II
ISI
2.1. Tahap-tahap
Audit Produksi
2.1.1. Audit
Pendahuluan
Audit
pendahuluan diawali dengan memahami tentang keadaan produksi PT.MENYE-MENYE
TERPADU.Audit diawali dengan perencanaan audit, pengumpulan bukti-bukti audit, produk
yang dihasilkan, proses produksi yang dijalankan, melakukan peninjauan terhadap
pabrik(fasilitas produksi), layout pabrik, sistem komputer yang digunakan dan
berbagai sumber daya penunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan. Hasil
pengamatan pada tahap audit ini dirumuskan ke dalam bentuk tujuan audit
sementara.
2.1.2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Auditor melakukan review dan
pengujian terhadap perubahan yang terjadi pada PT.MENYE-MENYE TERPADU.
Berdasarkan data yang diperoleh pada audit pendahuluan, auditor melakukan
penilaian terhadap tujuan utama produksi dan operasi serta variabel-variabel
yang mempengaruhinya. Disamping itu, pada tahap ini auditor juga mengidentifikasikan
dan mengklasifikasikan penyimpangan dan gangguan-gangguan yang mungkin terjadi
yang mengakibatkan terhambatnya pencapaian tujuan produksi. Review terhadap
hasil audit terdahulu juga dilakukan untuk menentukan berbagai tindakan
korektif yang harus diambil.
2.1.3. Audit
Lanjutan (terinci)
Melakukan
audit lebih dalam dan pengembangan temuan terhadap fasilitas, prosedur,
catatan-catatan (dokumen) yang berkaitan dengan produksi dan operasi.
Konfirmasi kepada pihak perusahaan selama audit dilakukan untuk mendapatkan
penjelasan dari pejabat yang berwenang tentang adanya hal-hal yang merupakan
kelemahan yang ditemukan auditor. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap,
relevan dan dapat dipercaya, auditor menggunakan daftar pertanyaan (audit checlist) berkaitan dengan masalah
yang diaudit.Dalam wawancara yang dilakukan, auditor harus menyoroti
keseluruhan dari ketidaksesuaian yang ditemukan dan menilai tindakan-tindakan
korektif yang telah dilakukan.
2.1.4. Pelaporan
Hasil keseluruhan
tahapan audit yang telah diringkaskan dalam kertas kerja audit (KKA), yang
merupakan kesimpulan audit dan rumusan
rekomendasi yang akan diberikan auditor sebagai alternatif solusi atas
kekurangan-kekurangan yang masih ditemukan.
2.1.5. Tindak Lanjut
Rekomendasi
yang telah tersaji dalam laporan merupakan alternatif perbaikan untuk meningkatkan berbagai kelemahan
(kekurangan) yang masih terjadi pada PT.LOLLYQUA. Auditor mendampingi manajemen
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan program-program perbaikan yang
dilakukan agar dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
2.2.
Ruang Lingkup
Secara keseluruhan ruang lingkup
audit PT.MENYE-MENYE TERPADU memuat :
1. Rencana Produksi dan Operasi (Proses
Pengolahan Air Minum)
PT. MENYE-MENYE TERPADU menyediakan air minum LOLLYQUA dengan berbagai kemasan yaitu,
kemasan cup 240 ml dan kemasan botol 600 ml yang ideal untuk dibawa bepergian.
Jadwal induk produksi
PT.MENYE-MENYE TERPADU memproduksi air mineral dalam kemasan (AMDK) LOLLYQUA dengan
perencanaan produksi pembuatan:
Air Cup : 24.000 dus/bulan
Air Botol : 2400 dus/bulan
Penilaian atas penggunaan kapasitas
produksi
-
Kebutuhan
produksi : 1000 dus/day (1 dus=
48 cup) = 48000cup/day
-
Waktu
efektif : 16 jam kerja
-
Kapasitas
produksi/kapasitas mesin :
48.000 /16 = 3.000 cup/jam
-
Minimal
kapasitas mesin produksi : 3000 - 3400 cup/jam
(mesin
2 line filling, sealing, cutting)
-
Kebutuhan
produksi : 100 dus/day (1 dus = 24
bottle) = 2400 bottle/day
-
Waktu
efektif : 16
jam kerja
-
Kapasitas
produksi/kapasitas mesin : 2400/16 = 150
bottle/jam
-
Minimal
kapasitas mesin produksi : 150 - 200
bottle/jam
(mesin
4 line filling, sealing)
c)
Tingkat
Persediaan per Bulan
-
bahan
baku : - air : 350.000 Liter
- bijiplastik : 5.000.000 kg
-kertas : 100.000
kwintal
-
Penggunaan bahan : -air :
278.020 Liter
-bijiplastik : 4.500.000
kg
-kertas : 80.000 kwintal
-
Persediaan : -air : 73.520 Liter
-plastik : 500.000
kg
-kertas : 20.000
kwintal
Hal yang perlu diperhatikan untuk
sumber air yang akan diolah :
a. Aliran air
b. Parameter fisik (FH)
c. Parameter kimia sesuai dengan
standar
d. Parameter mikrobiologi (bakteri
ekoli)
e. Lingkungan mata air dan
kontaminannya
f. Stabilitas fisik
g. Stabilitas kimia
h. Kesinambungan sumber air
i. Infrastruktur
Lima tahapan yang perlu diperhatikan
:
-
Identifikasi uji kelayakan
-
Studi geologi
-
Studi geolektrik
-
Eksplorasi
-
Pendayagunaan sumber air
2.
Proses Produksi
Peralatan :
-
Pipa
Stainless Steel
-
Wadah/tabung
-
Mesin
filter air minum
-
Reverse
osmosis water filter
Air dialirkan melalui pipa
stainless steel dari lokasi sumber mata air ke wadah stainless steel yang
steril sebelum diproses lebih lanjut. Proses pemurnian LOLLYQUA menggunakan
proses ‘sterlisasi ozonisasi’ sebelum LOLLYQUA dapat dikonsumsi. Materi yang
digunakan adalah ozon, bukan klorin agar air yang dihasilkan tidak meninggalkan
bau. Ozon adalah supercharged oxygen atau O3 yang disuntikkan ke dalam air
sebanyak 2 kali sebelum dikemas dalam kemasan yang steril. Selain itu juga
digunakan teknologi filtrasi yang membuang 99,98% dari semua partikel berukuran
mikron (1mikron=1/1000
ml ).
Dari kebutuhan produksi diatas,
maka keseluruhan kapasitas yang dibutuhkan untuk produksi air minum dalam
kemasan LOLLYQUA adalah sebagai berikut :
a.
Mesin
Air cup : 3.000
cup/jam
:
3.000 cup x 0,24 ltr x 18 jam = 12.960 ltr/hari
:
12.960 ltr x 26 hari = 336.960 ltr/bulan
b.
Mesin
Air bottle 600 ml :
150 bottle/jam
:
150 bottle x 0,6 ltr x 18 jam = 1.620 ltr/hari
:
1.620 ltr x 26 hari = 42.120 ltr/bulan
3.
Strategi
a. Strategi Perusahaan
·
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di segala bidang
·
Mengembangkan sistem manajemen yang
sesuai dengan tuntutan perkembanganan lingkungan perusahaan maupun perkembangan
perusahaan
sendiri
·
Memantapkan keterkaitan dengan lembaga
penunjang, baik kualitas maupun kuantitas
b. Strategi Pemasaran
·
Menetapkan harga optimal dengan tetap
·
Mempertahankan misi dan memberikan
kondisi yang wajar bagi penyalur
·
Menetapkan jalur distribusi
“distributor/langganan tetap” sebagai jalur utama
·
Kemasan didesain menarik dan praktis
4.
Harga
Perusahaan memberikan harga yang relative rendah bagi
produk yang didistribusikan.
5.
Kawasan Penjualan
Pendistribusian
produk diawali dari kawasan JABODETABEK dansegera melebar ke beberapa pulau lainnya di Indonesia.
6.
Produktivitas dan Peningkatan Nilai Tambah
Lean production adalah suatu metode produksi yang digunakan
oleh PT.MENYE-MENYE TERPADU yang didukung oleh kebijakan dan praktik produksi secara
maksimal mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan untuk meningkatkan
keunggulan bersaingnya. Kebijakan dan praktik tersebutmeliputi :
1. Penghapusan persediaan
2. Tingkat cacat
3.Meminimalkan kebutuhan tempat
4.Kemitraan dengan pemasok
5.Tanggung jawab pemasok
6.Meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai
7.Pengembangan angkatan kerja
8.Menciptakan tantangan dalam bekerja
7. Pengendalian Produksi dan Operasi.
Tujuan utama dari pengendalian produksi dan operasi meliputi tiga hal penting
dalam keunggulan bersaing perusahaan, meliputi :
a) Maksimumkan tingkat pelayanan.
Pengendalian harus mejamin bahwa pelayanan telah diberikan secara tepat.
Beberapa elemen yang harus mendapat perhatian khusus adalah : kualitas produk,
ketersediaan produk, harga yang kompetitif, penyediaan untuk stok pengaman dan
penyerahan yang tepat waktu.
b) Minimumkan investasi pada
persediaan.
Pengendalian harus mampu memandu seluruh aktivitas (utama dan pendukung)
manufaktur ke dalam suatu proses yang terintegrasi, sehingga proses berjalan
dengan mulus sesuai rencana dan jadwal yang sudah ditentukan. Pengendalian yang
baik akan mencapai arus produksi yang mulus dengan persediaan minimum dan waktu
tunggu yang pendek.
c) Efisiensi produksi dan operasi.
Efisiensi produksi dan operasi adalah sesuatu yang mutlak dan harus menjadi
budaya kerja pada setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan
operasi.
Pengendalian produksi dan operasi meliputi pengendalian terhadap keseluruhan
komponen dan tahapan dalam proses produksi mulai dari penangan bahan baku
sampai dengan penanganan penyerahan produk jadi ke gudang. Secara rinci tersebut
meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Pengendalian bahan baku.
b. Pengendalian peralatan dan fasilitas produksi.
c. Pengendalian transformasi.
d. Pengendalian kualitas.
e. Pengendalian barang jadi.
2.3. Peluang dan Ancaman
1) Peluang
1.
Jenjang menuju strata distributor
terbuka lebar.
2.
Mempunyai peluang untuk merambah ke
agen-agen kecil yang belum mempunyai pasar lokal.
3.
Sosialisasi ke masyarakat mengenai
pentingnya mengkonsumsi air mineral yang bersih dan higienis dimana LOLLYQUA
memiliki semua kriteria yang dibutuhkan.
4.
Air PDAM yang sekarang sudah tidak
memungkinkan untuk dikonsumsi, maka pemerintah menganjurkan agar mengkonsumsi
air mineral dalam kemasan.
2) Ancaman
1.
Persaingan merek dengan perusahaan lain
yang lebih ternama.
2.
Mulai muncul produk-produk air mineral
baru.
3.
Adanya kenaikan bahan baku untuk
kemasan, seperti plastik untuk label dan untuk pembuatan botol.
4.
Melemahnya daya beli konsumen.
5.
Biaya pengiklanan yang tidak murah.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Karena PT MENYE – MENYE TERPADU
sadar akan kelemahan-kelemahan internal yang dimiliki, maka semaksimal mungkin
perusahaan membuat strategi dan rencana produksi terlebih dahulu untuk
meningkatkan mutu dan daya saing industri air minum dalam kemasan sesuai dengan
perkembangan teknologi.
Proses produksi yang dimulai dari
penempatan fasilitas produksi dan operasi telah mendukung
berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien. Pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas operasi telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk sesuai dengan kuantitas,
kualitas, dan waktu yang telah ditetapkan.
Dalam
menghasilkan produk pun , PT MENYE – MENYE TERPADU telah melalui proses
produksi dan operasi sesuai dengan peraturan perusahaan yang telah ditetapkan
agar dapat memenuhi persyaratan – persyaratan hukum tertentu seperti :
o
Dasar
pendirian dan pemakaian nama PT MENYE – MENYE TERPADU yang diatur dalam
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan PP No. 26 Tahun
1995.
o
Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Nomor 705/MPP/Kep/11/2003.
o
PT MENYE – MENYE
TERPADU juga sangat memperhatikan ruang lingkup lingkungan sesuai dalam Pasal
22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 demi keamanan masyarakat, yaitu :
- Penyehatan Air dan Udara
- Pengamanan Limbah padat/sampah
- Pengamanan Limbah cair
- Pengamanan limbah gas
- Pengamanan radiasi
- Pengamanan kebisingan
- Pengamanan vektor penyakit
- Penyehatan dan pengamanan
lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
o
Dalam ruang lingkup lingkungan tersebut maka PT
MENYE – MENYE TERPADU telah memenuhi
persyaratan kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
907/Menkes/SK/VII/2002, yang berbunyi :
a.
Air
minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis,
kimiawi & radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib & parameter
tambahan
b.
Parameter
wajib sebagai mana dimaksud di atas merupakan persyaratan kualitas air minum
yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum.
c.
Pemerintah
daerah dapat menetapkan parameter tambahan sesuai dengan kondisi lingkungan
daerah masing-masing dengan mengacu pada parameter tambahan sebagai mana diatur
dalam peraturan ini.
DAFTAR PUSTAKA